Menu

Menu1

coiga

Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) adalah organisasi profesi wartawan olahraga di Indonesia. SIWO Pusat sebagai induk dari 33 Pengurus Cabang Siwo Provinsi memiliki hampir 3.000 anggota dari media cetak, televisi dan online yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Inilah modal kekuatan SIWO dalam melakukan tugas jurnalistik dan melaksanakan peran dalam pembinaan olahraga di tanah air.

Selasa, 04 Februari 2014

Siwo Pusat Diimbau Gaungkan Konsep Tuan Rumah Bersama PON

SIWO PUSAT COM - Membengkaknya jumlah cabang olahraga dipastikan bakal menyulitkan provinsi yang menjadi tuan rumah, khususnya provinsi-provinsi yang berada di luar Pulau Jawa, yang masih memiliki kekurangan dalam berbagai aspek utamanya infrastruktur. Untuk itu,seluruh pemangku kepentingan olahraga nasional harus mempertimbangkan pentingnya menindaklanjuti wacana tuan rumah bersama PON.


 Tercatat pada PON XVIII 2012 di Riau ada 39 cabor yang dipertandingkan. Kabarnya, PON XIX yang akan diselenggarakan di Jawa Barat pada 2016, bakal mempertandingkan 43 cabor.

 Imbauan ini disampaikan Wakil Ketua Tim Pemenangan Sumut tuan rumah PON 2020, John Ismadi Lubis dan Ketua Bidang Promosi, Chairul Azmi Hutasuhut saat berbicara dalam sesi khusus usai kegiatan Diskusi Olahraga Nasional yang digagas oleh Siwo Pusat, di Gedung Serba Guna, Senayan Jakarta, akhir pekan kemarin. "Kalau di PON 2016 Jawa Barat ada 43 cabor yang dipertandingkan. Besar kemungkinan jumlah cabor yang dipertandingkan di PON 2020 dan setelahnya mencapai 50 cabor. Tentunya ini akan menghadirkan kerepotan bahkan masalah tersendiri bagi provinsi yang jadi tuan rumah, utamanya bagi provinsi di luar Pulau Jawa. Yang secara fakta masih memiliki kekurangan dalam aspek infrastruktur," ujar John Lubis yang juga Ketua Harian KONI Sumut.

 John memaparkan estimasi jumlah atlet plus ofisial dalam kaitan dengan membengkaknya jumlah cabor yang dipertandingkan di PON. "Taruhlah rata-rata jumlah peserta di setiap cabor ada 300 atlet, berarti akan ada 15 ribu atlet yang tampil dan harus disediakan kebutuhan akomodasinya. Belum lagi ditambah ofisial dan suporter, jumlah totalnya bisa mencapai 20 ribu orang, ini berpotensi menimbulkan masalah bagi provinsi tuan rumah khususnya di luar Pulau Jawa. Otomatis akan berdampak pada kualitas penyelenggaraan PON itu sendiri yang nota bene diharapkan bisa memacu prestasi atlet," tambahnya.

 Dengan pertimbangan itulah, lanjut, John, Sumut berinisiatif untuk menggandeng Aceh yang sama-sama maju dalam bursa pencalonan tuan rumah PON 2020, untuk menjadi tuan rumah bersama. "Maka kami coba mengjaak Aceh jadi tuan rumah bersama PON 2020. Kalau ada 50 cabor yang dipertandingkan bisa kita bagi dua masing-masing 25, dengan begitu tidak terlalu berat untuk memenuhi kebutuhan akomodasi peserta. Pasti kita mampu. Andai diijinkan karena pertama kali saya yakin Sumut dan Aceh pasti sukses," tandas John.

 Selain positif untuk mengantisipasi membangkaknya jumlah cabor, Ketua Bidang Promosi Tim Pemenangan Sumut tuan rumah PON 2020, Chairul Azmi menambahkan konsep tuan rumah bersama juga sangat positif untuk pemerataan bagi provinsi-provinsi yang ingin jadi tuan rumah PON. "Ada 33 provinsi di Indonesia dan PON hanya dilaksanakan empat thaun sekali. Saya pikir konsep tuan rumah bersama ini bisa menjadi cara untuk pemerataan. Pemerataan dalam hal membangun SDM juga efisien dan efektif. Saya kira ini tidak melanggar aturan," jelas

Chairul yang juga Sekum KONI Sumut. "Indonesia itu merupakan bentangan wilayah dari Sabang sampai Merauke. Maka akan sangat pas kalau dimulai dari Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah bersama PON 2020," tambahnya.

Selanjutnya, John dan Chairul meminta kepada Siwo Pusat untuk menggaungkan ide tuan rumah bersama ini, agar nantinya mendapat rekomendasi resmi dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora. "Kami berharap, seandainya memungkinkan, kami minta kepada teman-teman di Siwo Pusat untuk menggaungkan gagasan tuan rumah bersama. Kalau dari Siwo kan gaungnya luas, karena Siwo bisa melihat secara komprehensif," pinta Chairul yang diamini John.

Tokoh olahraga, Joko Pramono, mengaku sangat mendukung usulan Sumut tentang konsep tuan rumah bersama PON. "Era Pak Wismoyo (mantan Ketum KONI Pusat-red), waktu saya masih aktif. Saya sudah ingatkat agar membatasi jumlah cabor di PON. Karena bisa overload (kelebihan muatan). Jadi saya setuju dan mendukung usulan Sumut. Solusinya kita bagi ke dua daerah yang berdekatan," ujar Joko.

Sementara itu, Ketua Siwo Pusat, Gungde Ariwangsa juga menyambut baik usulan Sumut soal tuan rumah bersama PON. Dia juga berjanji akan menyampaikan hasil diskusi kepada Kemenpora, KOI dan KONI. >>>> Kunjungi Sumber Asli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar