Oleh: Gungde Ariwangsa
SIWO PUSAT COM - Mana janji Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo? Meskipun Maret 2014 ini akan menjadi bulan kampanye pemilihan umum legislatif namun janji yang diharapkan dari Menpora tidak ada kaitan dengan janji kampanye walaupun dia termasuk salah satu caleg dari partai berkuasa saat ini.Janji dari Menpora yang dinantikan bukti dan kenyataannya, tentu berkaitan dengan rencana dan upaya untuk menyelesaikan masalah ketidakharmonisan hubungan antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Perpecahan dua lembaga tinggi
olahraga Indonesia itu sudah
lama terjadi dan meledak saat pelaksanaan SEA Games 2013 di Myanmar,
Desember lalu. Menpora berjanji akan menyelesaikan perpecahan KONI dan KOI itu
secepatnya karena ditengarai sebagai salah penyebab hancurnya prestasi
Indonesia di Myanmar.
Menpora
bahkan menyatakan akan berusaha menuntaskan masalah itu awal tahun 2014. Namun
kemudian ternyata mundur menjadi awal Februari. Setelah waktu itu berlalu,
Menpora menjanjikan akan mengeluarkan keputusannya awal Maret ini.
Menpora
menyatakan, dia mengambil sikap berhati-hati untuk mengharmoniskan KONI dan KOI
sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari. Semula ada upaya
untuk menyatukan KONI dan KOI namun langkah ini tidak bisa dilaksanakan karena
bertentangan dengan Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun
2005.
Lalu
Menpora berupaya untuk mempertegas tugas pokok dan fungsi masing-masing kembaga
itu. KONI bertanggung jawab ke dalam dan mempersiapkan kontingen Indonesia ke berbagai pesta olahraga regional, Asia dan dunia. KOI bertanggungjawab soal pengiriman
Kontingen Indonesia.
Diibaratkan, KONI sebagai juru masak dan KOI sebagai juru sajinya.
Keputusan Menpora
itu akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri. Bahkan Menpora menyatakan
sudah menyiapkan draff Permen itu dan sudah mendapat persetujuan dari KONI dan
KOI serta para induk organisasi cabang olahraga.
Melihat
perkembangan itu tentunya Menpora segera merealisasaikan janjinya. Jangan lagi
masalah ini dibiarkan berlarut-larut karena Indonesia akan melakukan persiapan
menghadapi Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan, September – Oktober
mendatang. Selain itu Menpora juga masih mempunyai janji yang lain yaitu
menyatukan perpecahan di tubuh organisasi tenis meja nasional yang kini
dimpimpin dua nakhoda, Marzuki Alie dan Oegroseno.
Alasan
lainnya agar Menpora segera menyelsaikan kasus KONI – KOI tentu agar tidak
muncul anggapan Roy Suryo kini lebih sibuk menyiapkan kampanye dari pada
memperhatikan olahraga Indonesia.
Semoga saja tidak demikian adanya. Jadi mana janjimu? ***
- Penulis adalah wartawan HU Suara Karya dan Ketua Harian SIWO Pusat, e-mail: aagwaa@yahoo.com
- SIWO PUSAT COM menanti ulisan rekan-rekan wartawan dan insan olahraga lainnya dari seluruh Indonesia.
>>>> Kunjungi Sumber Asli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar