Menu

Menu1

coiga

Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) adalah organisasi profesi wartawan olahraga di Indonesia. SIWO Pusat sebagai induk dari 33 Pengurus Cabang Siwo Provinsi memiliki hampir 3.000 anggota dari media cetak, televisi dan online yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Inilah modal kekuatan SIWO dalam melakukan tugas jurnalistik dan melaksanakan peran dalam pembinaan olahraga di tanah air.

Minggu, 22 Desember 2013

Pernyataan Keprihatinan SIWO Pusat Atas Hasil SEA Games 2013 Myanmar



Gungde Ariwangsa

SURAT PERNYATAAN KEPRIHATINAN
SIWO PWI PUSAT
ATAS PRESTASI KONTINGEN INDONESIA
DI SEA GAMES XXVII MYANMAR

Salam Olahraga

            Pesta olahraga antarbangsa Asia Tenggara, SEA Games XXVII yang berlangsung di Myanmar dari tanggal 11 sampai 22 Desember 2013 telah memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat, khususnya insan olahraga, Indonesia. Pada perhelatan inilah Kontingen Indonesia telah kehilangan gelar juara umum yang diraih dua tahun lalu pada SEA Games XXVI saat Indonesia menjadi tuan rumah.

            Selain lepasnya gelar juara umum itu ada yang lebih memprihatinkan yaitu posisi Kontingen Indonesia merosot dratis ke urutan nomor 4 (empat) klasemen perolehan medali SEA Games Myanmar. Indonesia yang meraih 65 medali emas, 83 perak dan 109 perunggu harus menerima kenyataan berada di bawah Thailand, Myanmar dan Vietnam.
Dengan menempati peringkat empat maka Indonesia kembali ke masa kelabu  di ajang SEA Games seperti yang diraih pada SEA Games XXIV/2007 di Nakhon Rachasima, Thailand.  Beruntung tidak terpuruk pada prestasi terburuk ke posisi lima seperti yang terjadi pada SEA Games XXIII/2005 di Manila, Filipina. 
Indonesia juga gagal memenuhi target yang dicanangkan untuk merai 120 emas. Semula ketika berangkat ke Myanmar, Indonesia memang tidak menargetkan juara umum namun berusaha merebut 120 emas. Indonesia optimistis bisa masuk jajaran 3 (tiga) besar. Namun nyatanya ini pun tak tercapai.
Kegagalan Kontingen Indonesia kali ini  sebenarnya sudah dapat diprediksikan sejak persiapan dan keberangkatan menuju Myanmar. Pasalnya persiapan Kontingen Indonesia menghadapi berbagai kendala. Uang saku atlet tersendat-sendat, pemenuhan peralatan latihan dan pertandingan tidak bisa terpenuhi dengan baik, program uji coba yang tertunda-tunda bahkan terpotong tidak sesuai program.
Semua itu muncul karena belum jelasnya masalah pendanaan olahraga Indonesia terutama dalam persiapan menghadapi kegiatan multievent seperti SEA Games, Asian Games dan bahkan Olimpiade. Pemerintah belum bisa memberikan pendanaan yang memadai dan jelas. Pemerintah masih menganggap olahraga sebagai prioritas yang ke sekian dalam pembangunan bangsa.
Sudah begitu kondisi iklim keolahragaan nasional juga tidak mendukung pembinaan prestasi. Ini berkaitan dengan adanya rebutan kepentingan antarlembaga yang bertanggungjawab dalam pembinaan olahraga di Tanah Air. Beberapa organisasi induk cabang olahraga (Pengurus Besar) terpecah belah. Kasus terakhir tentunya persaingan antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
            Melihat kondisi tersebut maka Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang mempunyai peran sebagai salah satu pilar pembina olahraga Indonesia dengan ini menyatakan sikap sebagai berikut:
  1. Amat perihatin atas prestasi Kontingen Indonesia pada SEA Games Myanmar. Prestasi di Myanmar harus menjadi pelajaran untuk melakukan perbaikan serius ke depan
  2. Pemerintah, dalam hal ini Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga bersama KOI dan KONI segera melakukan evaluasi yang ketat dan mendalam tentang sebab kegagalan di Myanmar.
  3. Mengusulkan agar Kemenpora, KOI dan KONI meninjau kembali dan membubarkan Program Indonesia Emas agar bisa dilakukan perbaikan menyeluruh baik program maupun reposisi dan personil yang mendukungnya.
  4. Perlu segera dilakukan percepatan skala prioritas pembinaan pada cabang-cabang olimpiade potensi Indonesia dan cabang ibu olahraga yaitu atletik, renang dan senam.
  5. Segera diakhiri konflik dalam organisasi olahraga. KOI dan KONI harus bergandeng tangan memperbaiki merosotnya prestasi olahraga Indonesia dan bukan justru terus berpolemik atau berseteru.
  6. Pemerintah (Kemenpora) segera memperjuangkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tentang pentingnya olahraga menjadi leading sector dalam pembangunan bangsa dan negara. Dengan demikian juga diperjuangkan anggaran yang memadai dan jelas untuk pembangunan olahraga. Seperti yang dilaksanakan bangsa-bangsa dan negara-negara besar di dunia.
  7. Dalam era informasi ini maka Kemenpora, KOI, KONI dan induk organisasi cabang olahraga perlu menerapkan penyampian informasi yang terbuka dan tertata dengan baik. Menguasi informasi menjadi salah satu prasyarat untuk menggelorakan semangat cinta olahraga dan memenangkan peratrungan di kancah olahraga.

Demikian pernyataan Sikap Keprihatinan ini kami sampaikan dan terimakasih.

Jayalah Olahraga Indonesia

Jakarta, 21 Desember 2013

Hormat kami,
Pengurus Pusat Siwo PWI



Gungde Ariwangsa SH                                        Firmansyah Gindo
Ketua Harian                                                       Sekretaris

Keterangan lebih lanjut bisa hubungi: HP: 082110068127

Tidak ada komentar:

Posting Komentar