SIWO PUSAT COM - Mantan wartawan Sinar Harapan dan Suara Pembaruan, Supardi Saleh (65) meninggal dunia di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (18/2) malam. Almarhum meninggal ketika melakukan tugas jurnalistiknya, meliput Kejurnas Biliar di daerah tersebut. Pria kelahiran 31 Desember 1949 ini mulai bergabung di Sinar Harapan sejak 1 November 1974, kemudian berlanjut ke Suara Pembaruan ketika harian tersebut dibredel hingga mengundurkan diri.
Menurut rekan-rekan di Siwo PWI Jaya, almarhum sangat dikenal baik di kalangan wartawan olahraga, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Walaupun bertubuh kecil, almarhum sangat supel dan senang bercanda, serta tidak pernah minder berhadapan dengan wartawan-wartawan yang bertubuh tinggi dari luar negeri ketika ditugaskan meliput berbagai even olahraga.
Jika meliput kegiatan olahraga yang menjadi tugasnya, justru Pardi, biasa almarhum disapa berhasil menyelusup ke semua sela-sela yang tidak bisa dimasuki wartawan lain. “Itulah keuntungan memiliki tubuh mungil,” ujarnya berkelakar ketika itu.
Almarhum punya kemampuan mengamati setiap even olahraga dengan sangat baik. Laporannya sangat lengkap, bisa jauh lebih panjang daripada dirinya sendiri. Itulah sebabnya ia banyak ditugaskan ke berbagai negara untuk meliput berbagai pesta olahraga baik di kawasan ASEAN, Asia, maupun dunia.
Karena kemungilan tubuhnya itu pula, almarhum selalu menjadi incaran kamera TV yang juga meliput kegiatan olahraga tersebut. Mungkin karena mereka merasa kagum melihat “anak kecil” yang dengan bebasnya kesana-kemari, tanpa mendapat gangguan dari petugas.
Menurut rencana sore ini, jenazah almarhum akan disemayamkan di Sekretariat Siwo PWI Jaya, Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dan akan dimakamkan di TPU Karet. Selamat jalan wartawan mungil, selamat jalan kawan, kami akan selalu mengenangmu
>>>> Kunjungi Sumber Asli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar