Menu

Menu1

coiga

Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) adalah organisasi profesi wartawan olahraga di Indonesia. SIWO Pusat sebagai induk dari 33 Pengurus Cabang Siwo Provinsi memiliki hampir 3.000 anggota dari media cetak, televisi dan online yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Inilah modal kekuatan SIWO dalam melakukan tugas jurnalistik dan melaksanakan peran dalam pembinaan olahraga di tanah air.

Sabtu, 01 Februari 2014

DISKUSI SIWO PUSAT > Pemerintah Harus Lebih Perhatian terhadap Olahraga

SIWO PUSAT COM - JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Hendardji Soepandji meminta pemerintah lebih memperhatikan olahraga di Indonesia.
"Prestasi olahraga gambaran kekuatan suatu negara. Gambaran martabat dan kehormatan bangsa. Keterlibatan pemerintah harus ada," tutur Hendardji dalam acara diskusi panel yang digelar SIWO dan PWI pusat dengan tajuk "Evaluasi Hasil SEA Games 2013" di Senayan, Jakarta, Kamis (30/1). "Membangun olahraga, membangun kekuatan suatu negara, membangun sebuah peradaban, membangun nilai-nilai olahraga. Spirit diarahkan pada nilai," ujarnya. Berbicara mengenai prestasi olahraga, menurut Hendardji Soepandji, diperlukan adanya sport science. Terdapat tiga elemen penting dalam sport science, yaitu kesiapan mental atlet, kondisi fisik, serta teknik, taktik, dan strategi. "Berbicara mengenai prestasi diperlukan keterlibatan suprastruktur politik dan seluruh aspek nasional. Prestasi puncak tidak mungkin dicapai kalau hanya pelatih dan pemain, meskipun itu dua elemen penting," tuturnya. Sementara itu, mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto mengatakan, penurunan prestasi olahraga yang dialami Indonesia disebabkan karena adanya politisasi di bidang olahraga. Menurut juara dunia tahun 1983 itu, banyak tokoh nasional dan penguasa memanfaatkan olahraga untuk kepentingan golongan. "Membangun prestasi olahraga di Indonesia seperti membangun rumah di padang pasir. Indonesia mengalami era politisasi olahraga," tutur Icuk. "Mantan atlet dan orang yang ahli di bidang olahraga tergusur orang yang pintar bicara. Semua melakukan sesuatu sedikit minta diekspos seolah-olah dia pahlawan. Cabor olahraga diisi orang-orang baru yang mengedepankan uang dan kekuasaan," tuturnya. Karena itu, ayah kandung pebulutangkis Tommy Sugiarto itu meminta agar politisasi di bidang olahraga segera dihentikan. Apabila ini terus berlanjut, kata Icuk, bukan tidak mungkin olahraga Indonesia kesulitan meraih prestasi. "Hentikan politisasi olahraga. Semua berpikir untuk Merah Putih, maka olahraga akan maju. Berikan kesempatan kepada praktisi, mereka punya kualitas dan tahu mau dibawa ke mana olahraga ini," katanya. (Syamsudin W) >>>> Kunjungi Sumber Asli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar